2.1.TUGAS-TUGAS
PERKEMBANGAN
Pembagian tugas-tugas perkembangan untuk
masing-masing fase dari sejak masa bayi sampai usia lanjut dikemukakan oleh
Havighurst sebagai berikut:
1. Masa bayi dan anak-anak
· Belajar berjalan
· Belajar mekan makanan
padat
· Belajar
berbicara
· Belajar
mengendalikan pembuangan kotoran tubuh
· Mencapai
stabilitas fisiologik
· Membentuk
pengertian sederhana tentang realitas fisik dan sosial
· Belajar kontak
perasaan dengan orang tua, keluarga, dan orang lain
· Belajar
mengetahui mana yang benar dan yang salah serta mengembangkan
kata hati
2. Masa Anak Sekolah
· Belajar
ketangkasan fisik untuk bermain
· Pembentukan
sikap yang sehat terhadap diri sendiri sebagai organism yang sedang tumbuh
· Belajar bergaul
yang bersahabat dengan anak-anak sebaya
· Belajar peranan
jenis kelamin
· Mengembangkan
dasar-dasar kecakapan membaca, menulis, dan berhitung
· Mengembangkan
pengertian-pengertian yang diperlukan guna keperluan kehidupan sehari-hari
· Mengembangkan
kata hati moralitas dan skala nilai-nilai
· Belajar
membebaskan ketergantungan diri
· Mengembangkan
sikap sehat terhadap kelompok dan lembaga-lembaga
3. Masa Remaja
· Menerima keadaan
jasmaniah dan menggunakannya secara efektif
· Menerima peranan
sosial jenis kelamin sebagai pria/wanita
· Menginginkan dan
mencapai perilaku social yang bertanggung jawab social
· Mencapai
kemandirian emosional dari orang tua dan orang dewasa lainnya
· Belajar bergaul
dengan kelompok anak-anak wanita dan anak-anak laki-laki
· Perkembangan
skala nilai
· Secara sadar
mengembangkan gambaran dunia yang lebih adekwat
· Persiapan
mandiri secara ekonomi
· Pemilihan dan
latihan jabatan
· Mempersiapkan
perkawinan dan keluarga
4. Masa Dewasa Awal
· Mulai bekerja
· Memilih pasangan
hidup
· Belajar hidup
dengan suami/istri
· Mulai membentuk
keluarga
· Mengasuh anak
· Mengelola/mengemudikan
rumah tangga
· Menerima/mengambil
tanggung jawab warga Negara
· Menemukan
kelompok sosial yang menyenangkan
5. Masa Usia Madya/Masa Dewasa Madya
· Menerima dan
menyesuaikan diri terhadap perubahan fisik dan fisiologis
· Menghubungkan
diri sendiri dengan pasangan hidup sebagai individu
· Membantu
anak-anak remaja belajar menjadi orang dewasa yang bertanggung jawab dan
berbahagia
· Mencapai dan
mempertahankan prestasi yang memuaskan dalam karir pekerjaan
· Mengembangkan
kegiatan-kegiatan pengisi waktu senggang yang dewasa
· Mencapai
tanggung jawab sosial dan warga Negara secara penuh.
Robert J. Havighurst (1961) mengartikan tugas
– tugas perkembangan itu merupakan suatu hal yang muncul pada periode tertentu
dalam rentang kehidupan individu yang apabila berhasil dituntaskan akan membawa
kebahagiaan dan kesuksesan ke tugas perkembangan selanjutnya tapi jika gagal
akan menyebabkan ketidakbahagiaan pada individu yang bersangkutan dan kesulitan
– kesulitan dalam menuntaskan tugas berikutnya. Hurlock (1981) menyebut tugas –
tugas perkembangan ini sebagai social expectations yang artinya setiap kelompok
budaya mengharapkan anggotanya menguasai keterampilan tertentu yang penting dan
memperoleh pola perilaku yang disetujui oleh berbagai usia sepanjang rentang
kehidupan.
Faktor sumber munculnya tugas – tugas
perkembangan :
1. Adanya kematangan
fisik tertentu pada fase perkembangan tertentu
2. Tuntutan masyarakat
secara kultural : membaca, menulis, berhitung, dan organisasi
3. Tuntutan dari dorongan
dan cita – cita individu sendiri (psikologis) yang sedang berkembang itu
sendiri : memilih teman dan pekerjaan
4. Tuntutan norma agama
Adapun tugas – tugas perkembangan pada setiap
fase perkembangan (Robert J. Havighurst (Monks, et al., 1984, syah, 1995;
Andrissen, 1974; Havighurst, 1976) ) sebagai berikut :
1. Tugas
– tugas perkembangan pada usia bayi dan kanak – kanak (0 – 6 tahun)
· Belajar berjalan.
· Belajar memakan
makanan padat.
· Belajar berbicara.
· Belajar buang air
kecil dan buang air besar.
· Belajar mengenal
perbedaan jenis kelamin.
· Mencapai kestabilan
jasmaniah fisiologis.
· Membentuk konsep –
konsep (pengertian) sederhana kenyataan sosial dan alam.
· Belajar mengadakan
hubungan emosional dengan orang – orang disekitarnya.
· Belajar mengadakan
hubungan baik dan buruk, yang berarti mengembangkan kata hati.
Menurut beberapa ahli psikologi lainnya
tentang tugas perkembangan disetiap fase – fase perkembangan 0 – 6 tahun :
1. Charlotte Buhler (1930) dalam bukunya yang
berjudul The first tear of life :
a) Fase pertama (0 – 1
tahun)
Belajar menghayati berbagai objek diluar diri
sendiri, melatih fungsi – fungsi motorik.
b) Fase kedua (2 – 4
tahun)
Belajar mengenal dunia objektif diluar diri
sendiri, disertai dengan penghayatan yang bersifat subjektif. Misalnya anak
bercakap – cakap dengan bonekanya atau berbincang – bincang dan bergurau dengan
binatang kesayangannya.
c) Fase ketiga ( > 5
tahun)
Belajar bersosialisasi. Anak mulai memasuki
masyarakat luas (pergaulan dengan teman sepermainan (TK) dan sekolah dasar.
Menurut Soe’oed (dalam Ihromi, ed., 1999 : 30) syarat penting untuk
berlangsungnya proses sosialisasi adalah interaksi sosial. A. Gosin (Soe’oed,
dalam Ihromi, ed., 1999 : 30) : sosialisasi adalah proses belajar yang dialami
oleh seseorang untuk memperoleh pengetahuan,
keterampilan, nilai – nilai dan norma – norma
agar dia bisa berpartisipasi sebagai anggota dalam masyarakatnya.
2. Elizabeth B. Hurlock (1978) dalam bukunya
Developmental Psychology :
a. Prenatal, yaitu masa konsepsi anak sampai
umur 9 bulan dikandungan ibu.
b. Masa natal :
· Infancy atau neonatus
(dari lahir sampi usia 14 hari), penyesuaian terhadap lingkungan
· Masa bayi (2 minggu
sampai 2 tahun), bayi tidak berdaya dan sangat tergantung pada lingkungan dan
kemudian (karena perkembangan) anak mulai berusaha menjadi lebih independen.
· Masa anak ( > 2
tahun), Anak belajar menyesuaikan diri dengan lingkungan, sehingga dia merasa
bahwa dirinya merupakan bagian dari lingkungan yang ada.
3. Erik Erickson (1963) dalam bukunya Chilhood
and Society :
· Masa bayi (0 – 1,5
tahun), anak belajar bahwa dunia merupakan tempat yang baik baginya, dan ia
belajar menjadi optimis mengenai kemungkinan – kemungkinan mencapai kepuasan.
· Masa Toddler (1,5 – 3
tahun)
· Anak belajar
menggunakan kemampuan bergerak sendiri untuk melaksanakan dua tugas penting,
yakni pemisahan diri dari ibu dan mulai menguasai diri, lingkungan, dan keterampilan
dasar untuk hidup.
· Awal masa kanak –
kanak ( > 4 tahun)
· Anak belajar mencontoh
orang tuanya, pusat perhatian anak berubah dari benda ke orang.
2. Tugas
– tugas perkembangan pada masa sekolah (6 – 12 tahun)
Menurut Robert J. Havighurst (Monks, et al.,
1984, syah, 1995; Andrissen, 1974; Havighurst, 1976) tugas – tugas perkembangan
masa ini adalah :
· Belajar memperoleh
keterampilan fisik untuk melakukan permainan : bermain sepak bola, loncat tali,
berenang.
· Belajar membentuk
sikap yang sehat terhadap dirinya sendiri sebagai makhluk biologis.
· Belajar bergaul dengan
teman – teman sebaya.
· Belajar memainkan
peranan sesuai dengan jenis kelaminnya.
· Belajar keterampilan dasar
dalam membaca, menulis, dan berhitung
· Belajar mengembangkan
konsep sehari – hari.
· Mengembangkan kata
hati
· Belajar memperoleh
kebebasan yang bersifat pribadi
· Mengembangkan sikap
yang positif terhadap kelompok sosial dan lembaga–lembaga.
Menurut ahli psikologi lain tentang tugas –
tugas perkembangan fase anak 6 – 12 tahun :
1. Charlotte Buhler (1930) dalam bukunya yang
berjudul The first tear of life :
· Fase ketiga (6 – 8
tahun)
Anak belajar bersosialisasi dengan
lingkungannya.
· Fase keempat (9 – 12
tahun)
Anak belajar mencoba,
bereksperimen,bereksplorasi, yang distimulasi oleh dorongan – dorongan
menyelidik dan rasa ingin tahu yang besar
2. Elizabeth B. Hurlock (1978) dalam bukunya Developmental
Psychology :
· Masa anak (6 – 11
tahun).
Anak belajar menyesuaikan diri dengan
lingkungan.
· Masa praremaja (11 –
12 tahun).
Anak belajar memberontak yang ditunjukkan
dengan tingkah laku negatif.
3. Erik Erickson (1963) dalam bukunya Chilhood
and Society :
· Awal masa kanak –
kanak (6 – 7 tahun)
Anak belajar menyesuaikan diri dengan teman
sepermainannya, ia mulai bias melakukan hal – hal kecil (berpakaian, makan)
secara mandiri.
· Akhir masa kanak –
kanak (8 – 11 tahun)
Anak belajar untuk membuat kelompok dan
berorganisasi.
· Awal masa remaja (12
tahun)
Anak belajar membuang masa kanak – kanaknya
dan belajar memusatkan perhatian pada diri sendiri.
3. TUGAS-TUGAS
PERKEMBANGAN REMAJA(adolescence)
Menurut beberapa ahli tugas – tugas
perkembangan pada masa ini adalah :
1. William Kay
· Menerima fisiknya
sendiri beriku keragaman kualitasnya.
· Mencapai kemandirian
emosional dari orangtua atau figur – figur yang menjadi otoritas.
· Mengembangkan
keterampilan komunikasi interpersonal dan belajar bergaul dengan teman sebaya
atau orang lain baik secara individual maupun kelompok.
· Menemukan manusia
model untuk dijadikan identitasnya.
· Menerima dirinya
sendiri dan memiliki kepercayaan terhadap kemampuannya sendiri.
· Memperkuat kemampuan
mengendalikan diri atas dasar prinsip atau falsafah hidup.
· Mampu meninggalkan
masa kanak – kanaknya.
2. Robert J. Havighurst (1961)
· Mencapai hubungan yang
lebih matang dengan teman sebaya.
· Mencapai peranan
sosial sebagai pria atau wanita.
· Menerima keadaan
fisiknya dan menggunakannya secara efektif.
· Mencapai kemadirian
emosional dari orang tua dan orang dewasa lainnya.
· Mancapai jaminan
kemandirian ekonomi.
· Memilih dan
mempersiapkan karir (pekerjaan).
· Belajar merencanakan
hidup berkeluarga.
· Mengembangkan
keterampilan intelektual.
· Mencapai tingkah laku
yang bertanggung jawab secara sosial.
· Memperoleh seperangkat
nilai dan sistem etika sebagai petunjuk/pembimbing dalam bertingkah laku.
· Mengamalkan nilai –
nilai keimanan dan ketakwaan kepada tuhan dalam kehidupan sehari – hari, baik
pribadi maupun sosial.
3. Secara Umum Tugas tugas Remaja
· Mampu menerima keadaan
fisiknya.
Pada periode pra remaja, anak tumbuh demikian
cepat mengarahkan pada bentuk orang dewasa, yang dibarengi oleh perkembangan
sikap dan citra diri. Remaja diharapkan dapat menerima keadaan diri sebagaimana
adanya keadaan diri mereka sendiri, bukan hayalan dan impian.
· Mampu menerima dan
memahami peran seks usia dewasa.
Dalam masa remaja diharapkan mereka menerima
keadaan diri sebagai pria atau wanita dengan sifat dan tanggung jawab kaumnya
masing-masing. Sering kali terjadi ada remaja yang menyesali diri sebagai pria
atau wanita, terutama jika bentuk tubuh mereka tidak memuaskan.
· Mampu membina hubungan
baik dengan anggota kelompok yang berlainan jenis.
Akibat adanya kematangan seksuil yang dicapai
sejak awal masa remaja, para remaja mengadakan hubungan sosial yang terutama
ditekankan pada hubungan antara dua jenis kelamin yang merupakan suatu
kewajaran remaja saling mencari pasangan. Sangat penting dalam hal ini, bahwa
seorang remaja haruslah mendapat penerimaan dari kelompok teman sebaya lawan
jenis atau sesama jenis agar memperoleh rasa dibuthkan dan rasa berharga.
· Mencapai kemandirian
emosional.
4. TUGAS –TUGAS PERKEMBANGAN MASA DEWASA AWAL
Masa dewasa tidak kalah pentingnya dengan
masa-masa yang lain dalam kehidupan. Di masa inilah, segala kematangan dalam
kehidupan diperoleh. Sedangkan tugas-tugas perkembagan masa dewasa awal adalah
sebagai berikut:
· Memilih teman bergaul
(sebagai calon suami atau calon istri)
Dewasa awal sadar bahwa dirinya ada rasa
simpati, rasa tertarik untuk selalu bersama-sama dengan lawan jenisnya. Tetapi
mereka umumnya masih ada rasa ragu dan malu untuk saling mendekat dan saling
bergaul pada mulanya.
· Belajar hidup bersama
dengan suami atau istri
· Mulai hidup dalam
keluarga
· Belajar mengasuh
anak-anak
· Mengelola rumah tangga
· Mulai bekerja dalam
suatu jabatan
· Mulai bertanggung
jawab sebagai warganegara secara layak
· Memperoleh kelompok
sosial yang seirama dengan nilai-nilai pahamnya
5. TUGAS
PERKEMBANGAN MASA SETENGAH BAYA
Pada masa setengah baya, tanggung jawab
sebagai manusia dewasa menjadi lebih besar. Tugas-tugas perkembangan pada masa
ini, yaitu:
v Memperoleh tanggung
jawab sebagai orang dewasa yang berwarga negara dan hidup bermasyarakat.
v Menetapkan dan
memelihara suatu standart kehidupan ekonomi bagi kehidupannya.
v Membantu anak-anak
remajanya untuk menjadi orang dewasa yang bertanggung jawab dan bahagia.
v Mengembangkan
kegiatan-kegiatan pengisi waktu senggang yang sesuai dengan orang dewasa.
v Menciptakan hubungan
diri dengan suami atau istri sebagai pribadi.
v Menerima dan
menyesuaikan diri sehubungan dengan adanya perubahan-perubahan pisiologis dalam
masa setengah baya.
v Menyesuaikan diri
dengan kehidupan orang tua yang sudah lanjut usia.
6. TUGAS PERKEMBANGAN MASA
TUA
Pada umumnya pada masa ini manusia banyak
mengalami degradasi, terutama pada aspek fisik. Tugas-tugas pada masa ini
ialah:
ü Menyesuaikan diri pada
keadaan berkurangnya kekuatan fisik dan kesehatan.
ü Menyesuaikan diri
dalam masa pensiun dan pendapatan yang berkurang.
ü Menyesuaikan diri
dalam keadaan meninggalnya suami atau istri.
ü Menjalin hubungan yang
rapat dengan teman-teman seusia.
ü Memenuhi
kewajiban-kewajiban sebagai warga negara dan kewajiban dalam hidup
bermasyarakat.
ü Menyusun keadaan hidup
yang memuaskan dalam hal fisik
Komentar
Posting Komentar